Emak Di Matamu Laut Lebih Luas
#TantanganGurusiana
Emak Di Matamu Laut Lebih Luas
Tantangan gurusiana hari ke - 160
Senja itu kulihat lagi emak memandang laut dari jendela rumah kami. Semenjak bapak pergi berlayar dan tidak pernah kembali, hingga dua tahun lamanya, emak selalu berdiri di jendela yang sama setiap senja tiba.
"Mak,,, sudah hampir magrib, ayo kita ke musholla". Ku sapa halus emak yang masih berdiri di jendela rumah kami.
"Iya Amran, panggil juga Andini adikmu, Mak berwudhu dulu ya nak", emak selalu tersenyum jika aku mengingatkan untuk mengakhiri lamunannya. Ku tatap mata emak yang berembun, luas hamparan laut di belakang rumah, tetapi lebih luas laut di bola mata emak. Ingin ku terjun kesana untuk menenangkan ombak yang selalu riuh bergemuruh. Emak, aku sangat sayang beliau.
Emak selalu menutupi kesedihan, seolah-olah mak masih seperti dulu, saat bapak masih bersama kami. Hidup sederhana sebagai keluarga nelayan bukan halangan untuk meraih bahagia. Karena bukan hanya harta benda yang menjadi tolak ukur kebahagiaan.
Setiap malam bapak melaut dan kembali dipagi harinya, jika tangkapan banyak, emak akan menjualnya ke toke yang ada didekat rumah. Namun jika rezeki hanya sedikit bapak melarang menjualnya, akan dijadikan lauk untuk makan kami sekeluarga. Emak tidak pernah mengeluh walau hidup pas-pasan, begitupun bapak tidak pernah kecewa jika tangkapan hanya bisa untuk makan. Bahkan pernah bapak melaut tidak mendapat ikan sama sekali. Saat itu akupun sempat bertanya.
"Pak, apa Bapak tak kecewa jika melaut tidak ada hasil begini, terus apa besok Bapak melaut lagi? "
"Iya nak, besok Bapak melaut lagi, kan ini kerjaan Bapak, kita harus selalu bersyukur, mungkin sekarang tak dapat ikan, siapa tahu besok Allah kasih rezeki lebih". Bapakpun tetap tersenyum padaku. Dan bapak juga menasehati agar aku rajin belajar, sayang pada emak dan Andini, adikku satu-satunya yang masih kelas V Sekolah Dasar.
Ternyata itu adalah nasehat terakhir bapak. Malamnya bapak berangkat melaut dan tidak pernah kembali. Menurut teman-teman bapak sesama nelayan, perahu bapak dihantam gelombang besar hingga terbalik dan pecah, sementara bapak tidak pernah ditemukan sampai sekarang.
Semenjak bapak tidak pernah kembali, aku yang menggantikan bapak melaut, membantu ibu mencari rezeki untuk keluarga kami. Walau ijazah SMA ku dapat, namun melaut tetap jadi pilihanku, aku ingin selalu berada didekat emak, memandang luasnya lautan di bola mata emak, dan memastikan Andini tetap melanjutkan sekolahnya.
Namun kini hanya lautan di belakang rumah yang bisa ku pandangi, lautan di bola mata emak yang lebih luas, telah berganti dengan bebatuan. Emak telah menyusul bapak, imam yang dicintai dan inshaAllah berada di syurga. Sedangkan aku, masih disini bersama Andini, adikku yang harus ku pastikan mendapatkan pendidikan dan mendapatkan jodoh yang bisa membawanya ke syurga. Sementara aku, Imran adalah kebanggaan emak dan bapak, inshaAllah nanti suatu saat juga bertemu dengan jodoh yang telah ditentukan Allah. Aamiin.
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu., terbawa hanyut dalam cerita
Terima kasih ibu.. Salam santun
Imran anak yang berbakti pada orang tua ya Bu Iche. Semoga Imran dan Andini mendapatkan jodoh terbaik dan selalu menjaga persaudaraan. AamiinBu Iche luar biasa menuangkan kata lewat tulisan, mengalir tanpa ada rintangan. Salut. Barakallah dan sukses selalu Bu Iche. Salam santun.
Aamiin... Terima kasih bu Zulfa, apresiasinya menambah semangat untuk menulis. Sukses selalu buat ibu.. Salam santun
Aamiin.. Keren ceritanya Bunda. Koreksi utk penulisan judul "Di" yg benar adalah "di". Utk judul, kt depan, kt sambung ditulis dg huruf kecil (bukan kapitalisasi). Salam sukses Bunda..
Terima kasih ibu koreksiannya, kemaren sudah dibuat begitu tapi kembali ragu melanda.. Sukses ibu.. Salam santun
mantul bun
Terima kasih ibu cantik.. Salam santun
Menyentuh sekali buu. Imran anak baik dan bertanggung jawab. Bangga denganmu Imran. Keren buu cantik
Terima kasih ibu cantik... Salam santun
Wow, cerpen yang keren. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih bunda Vivi.. Salam santun buat bunda cantik
Imran, betapa luhur budimu. Sayang emak, sayang adik. Juga optimis dalam memandang hidup dan kehidupan. Contoh buat generasi muda.
terima kasih ibu cantik sudah berkunjung dan mengapresiasi.. Salam santun ibu
Amiin...bagus ceritanya bunda
Terima kasih ibu cantik... Salam santun
Semoga semua bahagia. Kisah yg hebat. Semakin sukses Bu cantik
Terima kasih ibu cantik.. Salam santun
Keren Bunda tapi hatiku pilu. Sukses Bunda
Terima kasih ibu cantik.. Salam santun
Aamiiin...Keren bund...Salam sukses...
Terima kasih ibi cantik.. Salam santun
Jadi terbawa perasaan saya bu. Mantul ceritanya, sukses selalu ya bu
Terima kasih ibu Susi.. Salam santun ya ibu cantik
Cakepppp Cerpenya
Terima kasih Pak.. Salam santun
Semoga Imran dan Andini mendapatkan jodoh terbaik dan selalu menjaga persaudaraan. Keren bu ikut didalam cerita kitanya
Aamiin Ya Allah.. Terima kasih ibu cantik... Salam santun
Imran anak yang berbakti.. keren ceritanya. Sukses selalu
Terima kasih ibu cantik... Salam santun
Oh ..sedih banget..semoga emak bersama bak bisa bersama dan bahagia di surga
Aamiin Ya Allah.. Terima kasih ibu.. Salam santun
Cerita yg menyentuh, semoga Imran segera dpt jodoh, Andini teruslah belajar. Keren bunda ceritanya.
Aamiin.. Makasih ibu cantik... Salam santun
Luar biasa, tulisan yang sangat menarik say
Terima kasih ibu cantik.. Sanjungannya membuat semangat makin besar untuk tetap menulis.. Salam sayang dan santun
Cinta kpd emak telah menempa Imran menjadi lebih saleh lagi. Bertanggung jawab kpd adik semata wayangnya. Keren Bun. Penanaman karakter yg bagus.
Terima kasih banyak apresiasinya ibu Amini... Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun
Sama-sama bercerita tentang Emak kita Bu.
Iya ibu cantik.. Sama tentang emak walau beda kisah... Salam santun
Super sekali, bu. Sukses selalu.
Terima kasih ibu cantik.. Salam santun
Mantul Bu. Si Imran yang baik dan penyayang. Semoga jodohnya yang baik juga. Semoga ibu sehat dan makin sukses dalam berkarya aamiin. Salam literasi Bu.
Aamiin Ya Allah.. Makasih say.. Sukses juga buat ibu Mila dalam betkarya ke depan... Salam sayang
Keren Bu ceritanya mantul. Sungguh salut. Salam literasi
Terima kasih ibu cantik.... Salam santun
Mantap, Bu. Alfatihah buat beliau dosana. Cerita yang begitu menyentuh. Salam
Terima kasih ya pak.. Salam santun
Cerita yg bagus, keren bu.salam.
Terima kasih Pak sudah berkunjung.. Salam santun
Bunda isye..terhanyut sangat saya bcanya... Katakata begitu menarik dan indah ..salam.sukses sll Bunda cantik..d tunggu sll karyanya..Barakallah
Terima kasih ibu Rozi.. Sanjungannya menambah motivasi untuk terus menulis... Sukses selalu buat ibu cantik... Salam santun
Mantul Bucan
Terima kasih ibu cantik.. Sukses selalu
Keren penataan alur ceritanya bunda--------apalagi dengan latar keluarga nelayan ditengah angin dan ombak besar seperti ini tetap melaut demi asap dapur agar tetap mengepul----walau nyawa taruhannya----sehat selalu bunda
aamiin.... Terima kasih apresiasinya ibu cantik.. Semoga ibu selalu sukses dan terus menulis.. Salam santun ibu
Keren bunda, senang dengan ceritanya bunda cantik
Terima kasih ibu cantik.... Salam santun
Semoga Imran dan Andini mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Aamiin Yaa Robbal'alamiin.
Aamiin... Terima kasih ibu cantik sudah berkunjung.. Salam santun
Mantap Ibu...Jadi teringat sm Emak jg..Sukses selalu Bu
Terima kasihbibu Erida.. Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun
Amin Bu sukses selalu trimakasih kunjungannya
Sama-sama ibu terima kasih kembali.. Sukses selalu ya bu... Salam santun
Sama-sama ibu terima kasih kembali.. Sukses selalu ya bu... Salam santun
Selalu zuper duper. Selamat berkarya.
Terima kasih ibu.. Salam santun
Mantap bun syatik dan keren
Terima kasih Ibu Yuli.. Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun
Aamiin yra..luar biasa sekali hatimu Imran... sangat menyayangi emak, bapak dan adikmu... Cerita yang bagus sekali bun...moga sukses selalu
Terima kasih ibu Via.. Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun
Semangat Imran. Keren
Terima kasih ibh.. Salam santun
Semoga emak dan bapak bisa bertemu di surga. Aamiin
Aamiin.. Terima kasih ibu cantik.... Salam santun
smoga mereka bertemu di jannahnya
Aamiin.... Terima kasih sudah berkunjung ibu cantik.. Salam santun
semoga imran menjadi anak yg berbakti buat emak
Aamiin.. Terima kasih pak.. Salam santun
cakep bucan salam santun
Terima kasih ibu Yayuk.. Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun
Keren Bunda
Terima kasih ibu Sry.. Sukses buat ibu cantik.. Salam santun
Sama-sama Bunda.. sukses selalu
Terima kasih ibu
Keren bunda cantik, jadi terharu bun
Terima kasih ibu Eni cantik.. Supportnya menambah semangat untuk menulis.. Salam santun
jadi baper bacanya. bagus ceritanya Bunda.
Terima kasih ibu cantik.. Selalu memberi support untuk saya... Sukses ya bu.. Salam santun
Kereeeen Bun,
Terima kasih ibu cantik.. Salam santun
Semoga Imran dan Andini mendapat jodoh terbaik, sukses selalu ibu
Aamiin.. Terima kasih ibu cantik.. Semoga ibu bahagia selalu.. Salam santun
Kereeeen Bun, hanyut aku membacanya.
Terima kasih apresiasinya ibu cantik... Salam santun